J]: Tentu saja kesulitan yang amat pelik untuk
mencocokkan bagian dalam Kejadian pasal 18 dengan pernyataan dalam Yoh 1:18*, yang berbunyi, "Tidak seorang
pun yang pernah melihat Allah". Para ahli menganggap bagian pasal 18 Kitab
Kejadian ini berkaitan dengan salah satu "teofani" dalam Perjanjian
Lama yaitu penampakan diri Allah kepada manusia. Bagaimanapun, dipercayai bahwa
penampakan-penampakan ini adalah dari Kristus sang Anak, bukan tentang Allah
Bapa. Perjanjian Baru mengajarkan bahwa dari kekal Kristus hadir bersama-sama
dengan Bapa, dan tidak dapat dipahami kalau Dia pada saat-saat mengadakan
penampakan dalam bentuk manusia, berarti Dia berharap secara khusus bisa
memperkenalkan dirinya kepada manusia. Penjelasan ini menyatukan semua kejadian
ini dengan pernyataan Yohanes, yaitu tidak seorang pun yang pernah melihat
Allah; dan yang dimaksud di sini adalah Allah Bapa. Kristus adalah penjelmaan
secara pribadi dari Allah kepada manusia.
No comments:
Post a Comment