[J]: Kisah Abraham selalu menjadi satu kisah yang
penting, khususnya pada bagian yang berkenaan dengan perbuatan-perbuatan yang
patut diingat di tempat yang disebutnya "Yehova Jireh," seperti yang
diceritakan dalam Kej 22, dia
menunjukkan ketaatannya yang luar biasa kepada Allah. Apapun yang diduga
bertentangan, catatan dalam Kejadian adalah jelas dan tidak mungkin keliru.
peristiwa ini merupakan sebuah ujian bagi iman Abraham kepada Allah. Ada
beberapa kritikus yang ingin tahu mengapa, kalau Allah memang Mahatahu, Dia
seharusnya berfirman kepada Abraham, "Sebab telah Kuketahui sekarang,
bahwa engkau takut akan Allah" (Kej 22:12). Masalah yang timbul dari
mengetahui sesuatu sebelum itu terjadi adalah masalah yang sangat pelik, dan
membahas hal itu biasanya tidak berhasil. (Allahdalam kasus ini berfirman
tentang ujian Abraham seolah-olah hal ini dianggap sebagai suatu percobaan).
Dia menguji Abraham dan menemukan imannya kokoh dan sempurna dalam kepatuhan.
Karena patuh kepada perintah Tuhan, maka dia siap sedia untuk
mengurbankananaknya, Ishak, dan bukan karena dia sendiri yang memilih
pengurbanan semacam itu, supaya sama dengan tetangga-tetangganya yang menyembah
berhala, yang mengurbankan anak-anak mereka kepada Molokh. Kej 22:2 menghapuskan pemikiran ini sama
sekali.
Akibat langsung dari
ujian Abraham yang berhasil adalah berkat besar yang Allah limpahkan ke atasnya
(ay. 16), disertai perjanjian Allah, menjadikan Abraham tokoh alkitabiah yang
paling penting dan namanya dikenal lebih baik daripada manusia manapun yang
hidup di muka bumi. Semua janji bagi Abraham telah digenapi, kecuali kembalinya
anak cucunya ke tanah perjanjian. Keturunannya tidak dapat dihitung. Tidak
hanya bangsa Yahudi yang menjadi keturunannya, tetapi juga orang-orang Kristen
dalam pengertian anak-anak rohaninya. Iman mereka kepada Kristus membawa mereka
menjadi keluarganya dan menjadikan mereka ahli waris dari janji yang dibuat
bagi Abraham. Negeri Kanaan dijanjikan bagi keturunannya untuk selamanya.
Karena mereka belum memilikinya sekarang ini, kita harus percaya bahwa mereka
pasti kembali, sebagaimana dinyatakan oleh banyak nubuat-nubuat lainnya. Janji
ini tidak hanya ditujukan kepada Abraham, tetapi kepada dia beserta
keturunannya, termasuk Kristus-kepada Israel harfiah dan juga kepada Israel
rohani. Penggenapan lengkap dari perjanjian ini menanti-nantikan kedatangan
Kristus, "keturunan," yang janji itu dibuat berkaitan dengannya. Gal 3:16.
No comments:
Post a Comment