[J]: Bagian dalam Yosua, pasal ke 10 tentang
mukjizat matahari dan bulan pada saat pertempuran di lembah Ayalon berlangsung,
banyak kali telah dibahas. Beberapa komentator berpendapat bahwa ini adalah
bagian yang mengilhami sejarawan menyimpang dari ceritanya untuk memperkenalkan
gaya bahasa yang sangat puitis, dengan kata lain, gaya bahasa yang tidak boleh
diinterpretasikan secara harfiah-seolah seseorang mengatakan bahwa "Allah
dan segenap alam berjuang di pihak Yosua". Sekali lagi, rujukan kepada
kitab puisi Jasher sebagai sumber dari bagian ini memberi warna pada penjelasan
ini (lih. ay. 13). Yang lainnya lebih condong pada pendapat harfiah, dengan
menganggapnya sebagai sebuah mukjizat pada jam-jam di mana matahari dan bulan
sama-sama tampak (matahari berhenti di atas Gibeon pada petang hari dan bulan
di atas lembah Ayalon) selama satu hari penuh, atau dua belas jam waktu siang
(baca dalam Principia and the Bible karya Macdonald), cahaya yang terus
terpancar dari kedua benda alam itu menyinari medan peperangan. Interpretasi
lainnya mengatakan matahari dan bulan terhalang oleh badai awan (lih. ay. 11),
dan Yosua berdoa supaya mereka menyembunyikan cahayanya dan supaya keremangan
atau setengah gelap karena badai bisa berlangsung sampai peperangan berakhir,
yang dapat memberi keuntungan bagi Israel dengan jumlah pasukan mereka yang
lebih sedikit, yang kekuatannya tidak dapat diperkirakan dengan tepat oleh
pasukan musuh.
No comments:
Post a Comment