Wednesday, May 22, 2019

Doa dari Hati yang mulia


Roma 1:8-15

Doa bagi sebagaian orang merupakan cara berkomunikasi pada Tuhan, tetapi bagi yang lain doa merupakan nafas kehidupan, artinya tanpa doa berarti kematian.
Kalimat transisi     : Doa sangat penting baik bagi diri sendiri ataupun bagi orang lain, terutama doa yang ditujuhkan bagi keselamatan orang lain.
Kalimat peralihan : Marilah kita menpelajari doa rasul Paulus bagi keselamatan orang lain
1.      Mengucap syukur tersiar kabar tentang iman sampai seluruh dunia
a.       Pertama-tama aku mengucap syukur kepada Allahku 1:8
b.      oleh Yesus Kristus atas kamu sekalian,
c.       sebab telah tersiar kabar tentang imanmu di seluruh dunia.

2.      Selalu mengingat dalam doa

a.       Karena Allah, yang kulayani dengan segenap hatiku
a.       dalam pemberitaan Injil Anak-Nya, adalah saksiku,
b.      bahwa dalam doaku aku selalu mengingat kamu:1:9-10

3.      Berdoa supaya Allah berkehendak bagi kunjungannya
c.       Aku berdoa, semoga dengan kehendak Allah 1:10
d.      aku akhirnya beroleh kesempatan untuk mengunjungi kamu.

Kesimpulan :

Bagi setiap orang percaya memiliki tanggung jawab untuk berdoa bagi keselamatan orang percaya. Berdoa bagi keluarga, keponakan, kakek dan nenek, orang tua kita, dan siapa saja yang kita kenal, supaya mereka tetap kuat imannya. Pada suatu saat nanti kita berbahagia melihat buah-buah doa kita. Saling berdoalah satu sama lain.



Rasul Paulus Menulis Kitab Roma


Roma 1:1-7
lukas kuswantoUntuk berkunjung kerumah seseoarng perlu meminta ijin, supaya tidak merepotkan yang akan dikunjungi, kalau saja nanti orang yang dikunjungi memiliki acara tersendiri.
Kalimat transisi    : Mengapa Rasul Paulus  Sampai mempunyai keinganan menulis kitab Roma?
Kalimat peralihan : Ada empat alasan penting rasul Paulus menulis surat Roma 
1.      Pernyataan tentang status  rasul Paulus
a.        Dari Paulus, hamba Kristus Yesus,
b.      yang dipanggil menjadi rasul
c.       dan dikuduskan
d.      untuk memberitakan Injil Allah.

2.      Menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang berkuasa
a.       Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya
b.      dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci,2
c.       tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, 1:3
d.      dan menurut Roh kekudusan 1:4
e.       dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati,
f.       bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa,
g.      Yesus Kristus Tuhan kita.

3.      Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia 1:5
a.       dan jabatan rasul
b.      untuk menuntun semua bangsa,
c.       supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.
d.      Kamu juga termasuk di antara mereka, 1:6
e.       kamu yang telah dipanggil menjadi milik Kristus.

4.      Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, 1:7
a.       yang dikasihi Allah,
b.      yang dipanggil
c.       dan dijadikan orang-orang kudus:
d.      Kasih karunia menyertai kamu
e.       dan damai sejahtera dari Allah,
f.       Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus.

Kesimpulan :
Begitu pentingnya menyampaikan firman dengan alasan-alasan yang dapat diterima,    kemudian memberikan kepastian iman  bagi orang yang tinggal di Roma. Meskipun cukup lama penantiannya  untuk datang ke Roma. Setidaknya Paulus masih mengajarkan Injil yang benar bagi orang yang tinggal di Roma. Injil keselamatan harus diberitakan bagi siapa saja pada zaman ini. Kita semua harus memberitakan Injil keselamatan bagi setiap orang terutama orang-orang disekitar kita.



Saturday, May 4, 2019

Baptisan



Dalam kehidupan bergereja kita melihat bermacam-macam jenis Baptisan (percik, selam, dll). Bagaimana Baptisan menurut Firman TUHAN?

Makna Baptisan
karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. (Kolose 2:12).

Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan-- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, me- lainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,(1 Petrus 3:21).

Perintah Agung Tuhan Yesus
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, (Matius 28:19).

Macam Baptisan
1. Baptisan Musa
Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.(1 Korintus 10:2).


2. Baptisan Yohanes

Baptisan Yohanes diberikan untuk mempersiapkan umat yang layak bagi kedatangan Tuhan Yesus
 Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis  dengan Roh Kudus. Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang te- lah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka ha- rus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus." (Kisah Para Rasul 11:16, 18:25, 19:4).

Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. (Matius 3:11).


3. Baptisan Tuhan Yesus
Setelah kedatangan Tuhan Yesus maka hanya baptisan Yesus Kristus yang berlaku yaitu baptisan Roh Kudus dalam Nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus atau Yesus Kristus

Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut- Nyapun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."(Markus 1:7-8).  

Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. (Galatia 3:2).

Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh
Kudus. (Kisah Para Rasul 2:38).

Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.(Yohanes 1:33).

Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.(1 Korintus 12:13).

Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah di- bangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. (Roma 6:3-4).


Bagaimana dengan perdebatan mengenai baptisan percik, selam, dll?
Semua baptisan sah asal dibaptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus yaitu Yesus Kristus Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan bap- tislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, (Matius 28:18-19).

satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, (Efesus 4:5).

Jangan ragu-ragu menerima baptisan
Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!.(Kisah Para Rasul 22:16).


Jangan sesat dan disesatkan
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. (Galatia 6:7).


Kita harus bertumbuh dalam iman, jangan terpaku pada hal-hal dasar yang tidak perlu diperdebatkan lagi

Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan- perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah, yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, ke- bangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal. (Ibrani 6:1-2).

sumber : Rudy Haryono