Wednesday, May 1, 2019

Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus

Surat Korintus 1 dan 2

Sejarah
Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus merupakan salah satu dari ketiga surat (1 & 2 Korintus serta Roma) yang menempati posisi sentral dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[28] Surat Korintus yang pertama ditulis setelahPaulus menerima kabar buruk dari orang-orang Kloe.[29] Berita buruk tersebut adalah timbulnya persoalan-persoalan, seperti keikutsertaan jemaat Korintus dalam upacara-upcara keagamaan kafir, penghakiman di depan orang-orang kafir dan pelacuran. Selain masalah-masalah etis dan moral, surat ini juga merupakan surat penggembalaan untuk menegur jemaat di Korintus yang memiliki berbagai macam karunia, sehingga menjadikan jemaat satu dengan yang lainnya saling menyombongkan diri. [30]
Latar belakang [31]
               Korintus, sebuah kota kuno di Yunani, dalam banyak hal merupakan kota metropolitan Yunani yang terkemuka pada zaman Paulus. Seperti halnya banyak kota yang makmur pada masa kini, Korintus menjadi kota yang angkuh secara intelek, kaya secara materi, dan bejat secara moral. Segala macam dosa merajalela di kota ini yang terkenal karena perbuatan cabul dan hawa nafsu.

               Bersama dengan Priskila dan Akwila (1Kor 16:19) dan rombongan rasulinya sendiri (Kis 18:5), Paulus mendirikan jemaat Korintus itu selama delapan belas bulan pelayanannya di Korintus pada masa perjalanan misinya yang kedua (Kis 18:1-17). Jemaat di Korintus terdiri dari beberapa orang Yahudi tetapi kebanyakan adalah orang bukan Yahudi yang dahulu menyembah berhala. Setelah Paulus meninggalkan Korintus, berbagai macam masalah timbul dalam gereja yang masih muda itu, yang memerlukan wewenang dan pengajaran rasulinya melalui surat-menyurat dan kunjungan pribadi.

               Surat 1 Korintus ditulis selama tiga tahun pelayanannya di Efesus (Kis 20:31) pada waktu perjalanan misinya yang ketiga (Kis 18:23--21:16).  Berita mengenai masalah-masalah jemaat di Korintus terdengar oleh Paulus di Efesus (1Kor 1:11); setelah itu utusan dari jemaat Korintus (1Kor 16:17) menyampaikan sepucuk surat kepada Paulus yang memohon petunjuknya atas berbagai persoalan (1Kor 7:1; bd. 1Kor 8:1; 1Kor 12:1; 1Kor 16:1). Sebagai tanggapan atas
berita dan surat yang diterimanya dari Korintus, Paulus menulis surat ini.

            Muatan Teologis
1.      Jemaat harus menjadi satu persekutuan di dalam Tuhan
Mengingatkan jemaat di Korintus untuk tetap dalam persekutuan (koinonia), sehati sepikir, seia-sekata dan jangan ada perpecahan di antara jemaat merupakan perhatian utama Paulus. Peringatan ini diberikan oleh Paulus karena dalam jemaat timbul beberapa alasan yang membuat perpecahan itu, pertama adanya berbagai ajaran yang membuat jemaat berselisih (1 Kor.1:11) dan iri hati (1 Kor.3:3). Kedua, orang yang "kuat" mencari kesenangan sendiri dalam ritual penyembahan berhala, sehingga mereka tidak memperhatikan keadaan orang "lemah" (1 Kor.10:33), kemudian yang ketiga adanya orang-orang tertentu yang melahap habis hidangan saat perjamuan bersama, sehingga orang yang datang belakangan tidak mendapatkan jatahnya dan menjadi lapar (1 Kor.11:17-34), dan yang terakhir juga ditimbulkan karena adanya orang yang saling membanggakan karunianya masing-masing. Dalam peringatan ini juga, Paulus menggunakan metafora tentang banyak anggota dalam satu tubuh untuk memberitahu jemaat bahwa setiap anggota harus saling mendukung.[32]
2.      Hidup kudus sebagai tubuh Kristus
Sabagai umat Allah, (1 Kor.1:24; 10:32) jemaat harus menunjukkan hidupnya dalam kekudusan. Paulus harus mengingatkan bahwa status mereka bukanlah kagi "orang biasa", melainkan mereka adalah umat yang telah disucikan, dikuduskan serta dibenarkan oleh Allah dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus. Peringatan ini diberikan oleh Paulus karena banyak dari anggota jemaat yang terlibat dalam hubungan seks, bahkan hubungan seks sesama anggota keluarga, padahal mereka belum ada dalam hubungan suami-isteri, ada juga yang datang ke kuil-kuil untuk dilayani pelacur, dan melakukan ritual-ritual penyembahan berhala.[33] Sebenarnya prkatek-praktik kejahatan dan perzinahan tersebut pada saat itu tidak dilarang, bahkan diizinkan oleh tradisi karena saat itu sedang terkenal istilah "tubuh adalah rumah jiwa", sehingga orang harus menjaga jiwa dengan memenuhi keinginan tubuh mereka. Untuk menanggapi persoalan bergaul dengan pelacur, Paulus berangkat dari Amsal 6:26&32 bahwa selain merusak, hal itu juga dapat menyebabkan berdosa terhadap dirinya sendiri. Kedua, menanggapi slogan yang terkenal di atas, Paulus menegaskan bahwa tubuh adalah milik Allah dan merupakan bagian dari anggota tubuh Kristus, oleh karena itu jemaat harus memuliakan Allah dengan tubuhnya.[34]
3.      Kebangkitan orang mati
Permasalahan ini timbul ke permukaan disebabkan oleh sekelompok orang yang tidak memahami kebangkitan tubuh (1 Kor. 15:12) serta bagaimana kebangkitan itu terjadi (1 Korintus 15:35). Masyarakat Roma memahami bahwa kematian dapat membebaskan jiwa dari tubuh. Maka dari itulah jemaat Kristen di Korintus tidak percaya akan hal ini, karena pemahaman mereka yang masih dipengaruhi oleh Helenistik yang mengatakan bahwa jika ada kehidupan sesudah kematian, maka hanya merupakan tipe dari suatu keberadaan yang tidak bertubuh. Maka tanggapan Paulus akan hal ini menegaskan bahwa orang yang sudah mati dapat bangkit sekalipun tubuh jasmaninya (soma psychicon) telah hancur, karena menurutnya kehancuran tubuh jasamani itu akan diganti dengan tubuh rohani dalam kepribadian yang dikenal Allah (soma pneumatikon). Melalui masalah kebangkitan ini, Paulus juga ingin memberitahu pada jemaat Korintus bahwa mereka semua telah memiliki iman yang sama yaitu iman di atas Yesus Kristus yang telah bangkit pada hari ketiga dari antara orang mati. Lewat pemberitaan ini, Paulus menghubungkan bahwa antara kebangkitan Yesus dengan kebangkitan orang percaya pada masa depan tidak terpisahkan. Ketidakterpisahan ini dikatakan Paulus bahwa kematian orang-orang percaya tidak akan binasa, karena mereka mati bersama Kristus dan kematiannya tidak menjadi binasa karena kebangkitan Kristus. Selanjutnya, Paulus juga memberikan perhatiannya pada kebangkitan orang percaya pada masa depan. Ia menegaskan bahwa tanpa kebangkitan tubuh, tidak mungkin ada kekekalan (1 Kor.15:18,19).[35]
sumber : Vivin Lindayani


Saturday, March 23, 2019

TEMTERAM

                    Amsal 14:26

                              Pendahuluan
          Ada pepatah yang mengatakan bahwa  “ Dengan uang kita dapat membeli tempat tidur, tetapi tidak dapat membeli tidur”. Untuk dapat tidur yang enak, orang membutuhkan ketentraman. Hari-hari ini ketentraman adalah hal yang dirindukan oleh setiap orang. Banyk orang rela melakukan apa saja untuk mendapatkan ketentraman. Ada yang mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya  agar tidak lagi direpotkan oleh masalah keuangan. Ada lagi orang yang kemudian membangun rumah dengan tembok-tembok yang megah, bahkan dengan penjagaan yang super ketat. Maksudnya agar tentram dan tidak terganggu oleh orang-orang disekitarnya. Namun semua pertahanan yang dibangun untuk sebuah ketentraman, ternyata tidak dapat ditemukan.

Kunci mengalami ketentraman
 Bagaimana nasehat firman Tuhan, agar kita memperoleh ketentraman?
I.     Hidup takut akan Tuhan
-     Dalam takut akan Tuhan ada ketentraman ( Ams 14:26, 
Maz 4:5, Yes 32:17, Maz 119:10 )
-     Hanya ada satu jalan untuk mengalami ketentraman yaitu  mendengarkan dan melakukan firman Tuhan 

II.   Berharap senantiasa kepada Tuhan 
     ( Maz 4:1-4, 1 Petr 1:2 )
-     Dia yang menciptakan kita, Dia juga yang akan       memelihara kita
-     Allah yang memanggil kita adalah Allah yang      bertanggung-jawab 

III.  Senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan ( Maz 4:6,
Maz 50:14,2,3 ; 1 Tes 5:18, Rom 8:8 )

Penutup
Biarlah kita senantiasa hidup takut akan Tuhan, Berharap senantisa kepada Tuhand dan senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan. Dengan demikian, kita akan mengalami ketentraman sebagaimana yang Tuhan janjikan.

Amsal 14:26: “ Dalam takut akan Tuhan ada ketentraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anaknya”. 

HIDUP PENUH SYUKUR




Efesus 5:20
  “ Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita “.



Paulus mendorong jemaat Tuhan di Efesus untuk hidup sebagai anak Tuhan, antara lain dengan senantiasa mengucap syukur atas segala sesuatu( Efesus 5:20). Nasehat ini bukan perkara yang mudah, mengngat ketika menyampaikan nasehat ini, Paulus sedang menghadapi kesesakan  ( Efesus 3:13 ). Tetapi Paulus tetap dapat mengucap syukur untuk apa yang sedang ia alami. Bagi Paulus, megucap syukur merupakan bagian proses pertumbuhan anak-anak Tuhan untuk menjadi makin serupa dengan Kristus. Mengucap syukur tidak hanya menunjukkan seseorang mengalami berkat Allah, tetapi juga menunjukkan kepercayaan yang penuh kepada Allah, yakin bahwa Dia tahu yang terbaik.

          Fanny Crosby adalah seorang yang dipakai Tuhan luar biasa, sekalipun ia diijinkan Tuhan harus mengalami kebutaan sejak usia enam minggu. Namun demikian, ia sama sekali tidak pernah mempersalahkan Tuhan. Suatu kali seorang hamba Tuhan berkata kepadanya, " Sayang sekali ya,  Sang Pencipta tidak memberi Anda penglihatan, padahal Dia memberikan banyak sekali karunia lain kepada Anda". Tetapi Fanny menjawab, " Tahukah Anda, seandainya pada saat lahir bisa mengajukan permohonan, saya akan mengajukan permohonan agar dilahirkan buta?". Hamba Tuhan itu terkejut dan bertanya" Mengapa ?".  Fanny kemudian menjawab," Karena bila saya naik ke ke Sorga nanti, wajah pertama yang akan saya lihat adalah wajah Sang Juru Selamat.". Sungguh suatu wujud ungkapan hati yang penuh syukur.

          Fanny Crosby meninggal dalam usia 94 tahun. Dan dalam hidupnya ia menulis lebih dari 8.000 lagu rohani.

          Bagaimana dengan kehidupan kita?

          Mengucap syukur atas segala sesuatu berarti lebih dari sekedar ungkapan sukacita, ucapan syukur kita menjadi ungkapan iman bahwa didalam segala keadaan Allah senantiasa bekerja,berkarya, dan memberi yang terbaik.

Thursday, February 15, 2018

SEMUA PASTI ALAMI KEMATIAN


Bahan Khotbah    : Ibrani 9:27
Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi

PENDAHULUAN

Setiap orang memang akan menghadapi kematian, karena kematian memang adalah bagian alami dari hidup ini. Namun bagi kita orang-orang percaya, Alkitab berkata bahwa kematian adalah suatu keuntungan dan bukan hal yang menakutkan.

Setidaknya ada dua hal yang menjadi penghiburan kita sebagai orang percaya. Pertama : Manusia tidak akan mati selama-lamanya. Jadi perpisahan kita dengan orang yang kita kasihi yang saat ini telah meninggalkan kita hanyalah sementara saja. Suatu saat, kalau kita tetap setia, kita akan dipertemukan dengan dia di Sorga Tuhan yang penuh kemuliaan. Saat ini, dari tempat tinggi, kita tetap dilihat oleh orang yang kita kasihi. Beliau akan sedih ketika melihat kita berlaku buruk. Sebaliknya Beliau akan tersenyum bahagia, manakala kita berlaku baik dan setia. Kedua : Tuhan Yesus mengerti perasaan kita. Seperti kisah Lazarus yang meninggal sempat tertulis, maka Yesuspun menangis.( Yoh 11:35 ). Itu adalah bukti bahwa Tuhan bersedih atas  apa yang kita alami. Yesus akan senantiasa memberikan penghiburan bagi kita. Penderitaan yang kita alami hanyalah sementara, sedangkan penghiburan-Nya abadi selamanya.

Ada sebuah kisah yang mengingatkan kita juga bahwa semua yang terjadi akan berlalu, sehingga kita perlu seimbangkan supaya hidup yang penuh damai, berkat bisa kita miliki. Kisahnya adalah sebagai berikut



INIPUN AKAN BERLALU
Ada seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya. Sepeninggal ayahnya, kedua orang ini hidup dalam satu rumah, sampai suatu hari mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, ternyata masih ada satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka.

Mereka kemudian membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin didalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian, dan yang satu terbuat dari perunggu murah. Melihat cincin berlian itu,timbulah keserakahan sang kakak. Dia menjelaskan,”kurasa cincin ini bukanlah milik ayah, namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anak cucu kita.
Sebagi saudara tua, aku akan menyimpan yang emas dan kamu
simpan yang perunggu.”

Sang adik tersenyum dan berkata “ baiklah, ambil saja yang emas, aku ambil yang perunggu”. Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari masing-masing dan berpisah. Sang adik merenung, “ Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian yang mahal itu, tetapi mengapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan ini juga?” Dia mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir dicincin itu “ INIPUN AKAN BERLALU ”.Sang adik tersebut berpikir, “ oh.. rupaya ini mantra ayah…,” sambil memasukkan kembali cincin itu kembali ke jarinya.

Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh bangunnya kehidupan. Ketika panen berhasil, sang kakak berpesta-pora, mabuk-mabukan, lupa daratan. Ketika panen gagal dia menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi, berhutang sana- sini. Demikian terjadi dari waktu ke waktu sampai kemudian
dia kehilangan keseimbangan batin, sulit tidur dan mulai


mengkonsumsi obat-obat penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya untuk membeli obat-obatan yang membuat dia ketagihan.

Sementara itu, ketika panen berhasil, sang adik mensyukurinya, dan dia selalu teringat akan tulisan yang ada dicincinnya “ INIPUN AKAN BERLALU”. Jadi diapun tidak menjadi sombong dan lupa daratan. Sebaliknya ketika panen gagal, diapun ingat  bahwa “ INIPUN AKAN BERLALU” sehingga iapun tidak larut dalam kesedihan. Hidupnya tetap saja naik- turun, kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal,namun dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang datang, hanya akan berlalu. Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batin, hidupnya tentram, seimbang dan bahagia.

Inilah hidup sebagai manusia seperti rumput dipadang yang mati dan berganti setiap hari. Relasi bisa datang dan pergi tanpa pernah bisa berhenti. Kemanusiaan yang terbatasi oleh banyak hal. Semua pasti akan berlalu, ada waktu untuk mencintai,ada waktunya untuk dicintai. Untuk segala sesuatu ada waktunya.

Semua ada waktunya.

Pengkh 3:1-2 mencatat “ Untuk segala sesuatu ada masanya,untuk apapun dibawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir dan ada waktu untuk mati.. ” . Menyadari bahwa tidak ada yang kekal diduna ini, maka kita harus selalu rindu untuk dekat dengan Tuhan.


Kiranya Tuhan senantiasa menguatkan iman kita. Tetaplah bersuka-cita dan bersyukurlah senantiasa.
sumber : NN

Nama Di atas Segala Nama

Fililpi 2:1-11
Tidak ada seorangpun yang memiliki nama seperti nama yang diberikan kepada Kristus, dimana namaNya memberikan keselamatan bagi manusia. Kisah Para Rasul   4:12 mengatakan dengan jelas : “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Kalimat transisi    :  Bagaimanakah kita dapat mengetahui bahwa namaNya diatas segala nama?

Kalimat peralihan : NamaNya diatas segala nama dapat diketahui dengan tiga kebenaran berikut ini

1.      Dalam nama Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan (2:1-4).

a.       Jadi karena dalam Kristus
1)      ada nasihat, paraklesis, penghiburan, anjuran,
2)      ada penghiburan kasih, partsahoo tee on,
3)      ada persekutuan Roh,
4)      ada kasih mesra dan
5)      belas kasihan, 2:1
b.      karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini:
1)      hendaklah kamu sehati sepikir,
2)      dalam satu kasih,
3)      satu jiwa,
4)      satu tujuan, 2:2
c.       dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.
d.      Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; 2:3
e.       dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. 2:4

2.      NamaNya setara dengan nama Allah (2:5-8)

a.       Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 2:5
b.      yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 2:6
c.       melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 2:7
d.      Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 2:8

3.      Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama (2:9-11).

a.       Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan
b.      mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 2:9
c.       supaya dalam nama Yesus
1)      bertekuk lutut segala yang ada di langit
2)      dan yang ada di atas bumi
3)      dan yang ada di bawah bumi, 2:10
4)      dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! 2:11


Kesimpulan  :

Hanya nama Yesus yang dapat menolong manusia dari berbagai kesulitan kehidupan dan hanya  satu-satunya nama Yesus yang dapat menyelamatkan manusia dari kematian kekal. Bagi Anda yang belum menerima Kristus, mengapa Anda sangsi? Ambilah keputusan sekarang ini jangan menunda-nunda lagi, supaya Anda jangan mengalami kekecewaan.





ROH PENOLONG

            Yohanes 14:16,26

Bila saudara memerlukan seseorang yang dapat menolong dalam keadaan sulit, hanya satu Oknum yang selalu siap menolong yaitu Roh Kudus

Bagaimanakah caranya Dia menolong?

Ada tiga kebenaran yang sangat penting

1.    Roh Penolong  akan diminta kepada Bapa.14:16a

·       Roh Penolong   diutus oleh Bapa dalam nama-Ku14:26b

2.    Roh Penolong  diberikan kepadamu.14:16b

·       Roh Penolong   mengajarkan segala sesuatu kepadamu. 14:26c

3.    Roh Penolong   menyertai kamu selama-lamanya. 14:16c

·       Roh Penolong akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.14:26d

Kesimpulan : Roh kudus atau Roh Penolong selalu siap akan menolong orang percaya dan memberikan jalan keluar yang terbaik dalam hidup ini. Mari datanglah kepada-Nya.

Monday, December 25, 2017

KEMURAHAN IMAN

 Israel dan Orang Bukan Israel dalam Rencana Allah ( Rm 9:1-11:36)
         A. Keprihatinan Paulus Akan Bangsanya Sendiri, Israel ( Rm 9:1-                5).
         B. Allah Bersifat Bebas, Benar dan Berdaulat dalam Menghadapi                 Israel dan Semua Orang ( Rm 9:6- 29).
               1. Allah Memilih Ishak dan Bukan Putra Abraham Lainnya                          (Rm 9:6-9).
               2. Allah Memilih Yakub dan Bukan Esau ( Rm 9:10-13).
               3. Allah Bermurah Hati Kepada Israel dan Mengeraskan
                   ( Rm 9:14-18).
               4. Allah Mengendalikan Benda-benda Belas Kasihan ( Rm 9:19-24).
               5. Allah Memberikan Kesaksian dalam Hosea dan Yesaya Mengenai Perluasan dan Pembatasan                      Karya Penyelamatan-Nya ( Rm 9:25-29).
    C. Kegagalan Bangsa Israel dan Keberhasilan Bangsa Bukan Israel ( Rm 9:30-10:21).
           1. Bangsa Bukan Israel Mencapai Apa yang Gagal Diperoleh Bangsa Israel ( Rm 9:30-33).
           2. Israel Tidak Mengenal Kebenaran Allah ( Rm 10:1-3).
           3. Hubungan Antara Kebenaran Iman dan Objek Iman ( Rm 10:4-15).
           4. Kabar Baik Allah Diabaikan ( Rm 10:16-21).
   D. Keadaan Israel pada Zaman Paulus ( Rm 11:1-10).
   E. Prospek-prospek Bagi Masa Depan Israel ( Rm 11:11-36).
         1. Kadar Berkat Yang Diperoleh dari Kekurangan dan Kesempurnaan Israel ( Rm 11:11-15).
         2. Orang Bukan Yahudi Tidak Memiliki Dasar untuk Bermegah ( Rm 11:16-21).
         3. Kebaikan dan Kekerasan Allah Terungkap Melalui Tanggapan-Nya Terhadap Orang Percaya dan                 Orang Tidak Percaya ( Rm 11:22-24).
         4. Keselamatan Bagi Bangsa Israel ( Rm 11:25-27).
         5. Kemurahan Allah Kepada Semua Orang Diperbesar oleh Tindakan-Nya dalam Sejarah (Rm                        11:25- 27).
        6. Kehebatan dan Kemuliaan Allah-Sumber, Penopang dan Tujuan dari Segala Sesuatu (Rm 11:33-                 36).

 . Sikap dan Perilaku yang Diharapkan dari Jemaat di Roma ( Rm 12:1-15:13)
      A. Mempersembahkan Tubuh dan Akal Budi ( Rm 12:1,2).
      B. Kerendahan Hati dalam Menggunakan Karunia Allah ( Rm 12:3-5).
      C. Ciri-ciri Watak yang Layak Diteladani ( Rm 12:9-21).
      D. Tunduk Kepada Pejabat Pemerintah Harus Disertai dengan Cara Hidup yang Penuh Kasih dan                     Kebenaran ( Rm 13:1-14).
      E. Tenggang Rasa Diperlukan Bagi Orang-orang yang Berhati dan yang Berhati Nurani Lemah ( Rm                    14:1-
15:13).
         1. Perbedaan Pendapat Tentang Makanan dan Hari-hari Khusus ( Rm 14:1-6).
         2. Penghakiman oleh Tuhan, Bukan oleh Sesama Saudara Seiman ( Rm 14:7-12).
         3. Penyingkiran Batu Sandungan (Rm 14:13-23).
         4. Yang Kuat Hendaknya Membantu yang Lemah dan Bukan Menyenangkan Diri Sendiri ( Rm 15:1-                 3).
         5. Kemuliaan Bagi Allah Melalui Ketekunan, Penghiburan dan Kerukunan ( Rm 15:4-6).

         6. Pelayanan Kristus Dimaksudkan Bagi Orang Yahudi dan Orang Bukan Yahudi  Rm 15:7-13).