Tuesday, January 13, 2009

Dapat juga dikatakan "Aku adalah Aku" dikarenakan posisinya yang tetap sejak dahulu, sebelum alam semesta diciptakan Allah adalah Allah. Allah adalah sudah Allah. Jika demikian Allah itu kekal , seperti bapak Abraham memanggil Allah yang kekal (Kejadian 21:33). Allah tidak ada permulaannya. Allah tidak ada kesudahannya. Sebelum jaman purba, Allah sudah ada dan Ia sekarang ada, bahkan Ia selalu akan ada pada segala jaman yang akan datang. Bagi Allah, waktu yang telah lalu dan yang sekarang juga yang akan datang itu sama bagi Allah (J.Wesley Brill, dalam bukunya Dasar Yang Teguh terbitan Kalam Hidup ,Bandung) Posisi yang lain dapat dikatakan sebagai ketidak perubahan Allah terhadap segala sesuatu. Allah sudah sempurna dengan sendirinya. Allah sudah benar sejak dahulu dan tidak perlu bantuan untuk membenarkan. Allah juga tidak dapat berubah karena tidak mungkin ada kekurangannya. A.W. Tozer dalam bukunya : Mengenal Yang Maha Kuasa, terbitan Kalam Hidup, Bandung Mengatakan : Hati orang Kristen merasa damai karena menyadari bahwa Bapa kita yang disorga itu tidak pernah berubah, tidak menyeleweng dari keadaan diriNya... Sikap Allah tidak pernah berubah. Kasih-Nya tidak pernah menjadi dingin atau kehilangan semagat. Orang kristen tentu akan merasa sangat menyesal dan malu jika menpunyai Allah yang berubah . Karena Allah tidak pernah berubah kedamaian senantiasa dalam hati orang kristen . Meskipun situasi dan kondisi yang menghempit, orang kristen tetap bertahan karena Allah yang tidak pernah berubah kuasa-Nya. " Aku adalah Aku" juga menjelaskan tentang keberadaan Allah yang sempurna . Tidak cacat dan tidak bercelah. Kesempurnaan yang tidak dapat terselami oleh manusia . Manusia tidak dapat mengerti kesempurnaan-Nya , bila tidak Allah sendiri yang menyatakan. Kesempurnaan bukanlah bagian-bagian dari komponen Allah, karena kesempurnaan-Nya telah menguraikan keseluruhan keberadaan. Menurut Charles C. Ryrie dalam bukunya Teologia Dasar terbitan Yayasan Andi :Jogyakarta) mengatakan : Kekekalan yang berarti bahwa Allah selalu ada dan tak pernah berakhir . Keberadaan-Nya tak berujung pangkal baik kemasa silam maupun ke masa depan ( dari segi waktu kita ) tanpa berhenti atau terbatas yang disebabkan oleh rangkaian peristiwa... Mazmur 90:2. Kebebasan di dalam Allah berarti bahwa Ia tak tergantung dari makhluk-makhluk dan ciptaanNya...Yesaya 40:13-14 ., Tetap artinya Allah tidak dapat berubah dan karena itu tidak berubah...Matius 3:6 , Yakobus 1:17 ,... Tak terbatas berarti bahwa Allah tidak terikat atau terbatas . Ia tidak mungkin dibatasi oleh alam semesta atau oleh batas-batas ruang waktu ...Kisah Rasul 17:24-28,.. Kesucian berarti pemisahan dari segala hal yang biasa atau najis...Imamat 11:44 ,.. Kasih didalam Allah meminta kebaikan dan kemuliaan tertinggi dari kesempurnaanNya. Hal iniberarti tidak mementingkan diri sendiridi dalam Allah sebagaimana ada di dalam manusia...1Yohanes 4:8,...Mahakuasa berarti bahwa Allah kuat dalam segala-galanya dan sanggup melakukan apa yang sesuai dengan diri-Nya sendiri. Dalam kenyataannya Ia tidak memilih melakukan sesuatu bahkan segala sesuatu yang sesuai dengan diri-Nya karena alasan-alasan yang hanya diketahui Dia sendiri. Tuhan Allah yang menampakan diri pada Nabi Musa dipadang sewaktu akan mengandangkan domba dengan menyebutdiri-Nya sebagai Aku adalah Aku menyatakan YAHWEH atau YHWH atau juga YEHOWAH . Keluaran 3:14 menerangkan maksud Tuhan dengan nama itu , yang berarti Tuhan Allah akan hadir dengan berbuat. Perbuatan Allah dalam membebaskan dari segala belenggu baik dosa maupun kesulitan jasmania. Pembuktian yang dapat diterima dari manusia melalui segala apa yang dirasakan, dijamah, dilihat dan didengarNya. Pembuktian ini sebenarnya juga kurang lengkap namum demikian dapat menjelaskan untuk mengerti akan Allah . Bukti tentang Allah adalah : 1. Bukti ontologis Menbuktikan bahwa Allah ada dengan menjelaskan tentang pengertian Tuhan. Oleh karena semua orang dapat memikirkan tentang Allah, maka Allah tentunya ada . Jika kita dapat membayangkan seseorang seperti Allah tentunya membuktikan memang ada orang seperti Allah. Dalil Plato mengemukakan : oleh karena di dalam manusia pikiran manusia terdapat idea atau cita yang bersifat umum, maka haruslah diambil kesimpulan , bahwa ada "akal yang mutlak ". Yang merangkumkan segala idea ini adalah "yang benar" dan "yang indah" secara mutlak. Idea demikian adalah Tuhan. 2. Bukti kosmologi atau kausalitas. Segala yang ada memiliki satu sebab (dunia ada, jadi dunia atau kosmos memiliki suatu sebab, yaitu Tuhan Allah ). Itulah sebabnya bukti ini juga disebut bukti kausalitas. Thomas Aquinas mengemukakan , bahwa adanya sebab-musabab menunjukan kepada adanya sebab pertama, yaitu Tuhan Allah . Bisa juga mulai dengan dunia ini dan (menuntut) melacak sampai titik tolak dunia ini dan menurut Aries toteles adalah Prima Cause, dan dalam Kitab Ibrani 3:16; 1:10, Mazmur 90:2. 3. Bukti Teologis(Telos=tujuan) Oleh karena didalam seluruh tata-tertib suatu harmoni, suatu keselarasan dan tujuan, maka harus ada suatu zat yang sadar , yang menentukan tujuan itu terlebih dahulu. Bahwa musim datang pada waktunya, tiap mahkluk mendapat pemeliharaan masing-masing dan sebagainya, menunjukkan bahwa ada Allah yang menjadikan dan mengaturnya semuanya itu (Mazmur 94:9-10 (H.Hadiwijono dalam bukunya Iman Kristen, terbitan BPK Gunung Mulia , cet.5 thn 1986). 4. Bukti Moril Bagaimana mungkin semesta alam ini yang non moril yang tidak memiliki perasaan

No comments:

Post a Comment