Thursday, February 15, 2018

SEMUA PASTI ALAMI KEMATIAN


Bahan Khotbah    : Ibrani 9:27
Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi

PENDAHULUAN

Setiap orang memang akan menghadapi kematian, karena kematian memang adalah bagian alami dari hidup ini. Namun bagi kita orang-orang percaya, Alkitab berkata bahwa kematian adalah suatu keuntungan dan bukan hal yang menakutkan.

Setidaknya ada dua hal yang menjadi penghiburan kita sebagai orang percaya. Pertama : Manusia tidak akan mati selama-lamanya. Jadi perpisahan kita dengan orang yang kita kasihi yang saat ini telah meninggalkan kita hanyalah sementara saja. Suatu saat, kalau kita tetap setia, kita akan dipertemukan dengan dia di Sorga Tuhan yang penuh kemuliaan. Saat ini, dari tempat tinggi, kita tetap dilihat oleh orang yang kita kasihi. Beliau akan sedih ketika melihat kita berlaku buruk. Sebaliknya Beliau akan tersenyum bahagia, manakala kita berlaku baik dan setia. Kedua : Tuhan Yesus mengerti perasaan kita. Seperti kisah Lazarus yang meninggal sempat tertulis, maka Yesuspun menangis.( Yoh 11:35 ). Itu adalah bukti bahwa Tuhan bersedih atas  apa yang kita alami. Yesus akan senantiasa memberikan penghiburan bagi kita. Penderitaan yang kita alami hanyalah sementara, sedangkan penghiburan-Nya abadi selamanya.

Ada sebuah kisah yang mengingatkan kita juga bahwa semua yang terjadi akan berlalu, sehingga kita perlu seimbangkan supaya hidup yang penuh damai, berkat bisa kita miliki. Kisahnya adalah sebagai berikut



INIPUN AKAN BERLALU
Ada seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya. Sepeninggal ayahnya, kedua orang ini hidup dalam satu rumah, sampai suatu hari mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, ternyata masih ada satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka.

Mereka kemudian membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin didalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian, dan yang satu terbuat dari perunggu murah. Melihat cincin berlian itu,timbulah keserakahan sang kakak. Dia menjelaskan,”kurasa cincin ini bukanlah milik ayah, namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anak cucu kita.
Sebagi saudara tua, aku akan menyimpan yang emas dan kamu
simpan yang perunggu.”

Sang adik tersenyum dan berkata “ baiklah, ambil saja yang emas, aku ambil yang perunggu”. Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari masing-masing dan berpisah. Sang adik merenung, “ Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian yang mahal itu, tetapi mengapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan ini juga?” Dia mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir dicincin itu “ INIPUN AKAN BERLALU ”.Sang adik tersebut berpikir, “ oh.. rupaya ini mantra ayah…,” sambil memasukkan kembali cincin itu kembali ke jarinya.

Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh bangunnya kehidupan. Ketika panen berhasil, sang kakak berpesta-pora, mabuk-mabukan, lupa daratan. Ketika panen gagal dia menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi, berhutang sana- sini. Demikian terjadi dari waktu ke waktu sampai kemudian
dia kehilangan keseimbangan batin, sulit tidur dan mulai


mengkonsumsi obat-obat penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya untuk membeli obat-obatan yang membuat dia ketagihan.

Sementara itu, ketika panen berhasil, sang adik mensyukurinya, dan dia selalu teringat akan tulisan yang ada dicincinnya “ INIPUN AKAN BERLALU”. Jadi diapun tidak menjadi sombong dan lupa daratan. Sebaliknya ketika panen gagal, diapun ingat  bahwa “ INIPUN AKAN BERLALU” sehingga iapun tidak larut dalam kesedihan. Hidupnya tetap saja naik- turun, kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal,namun dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang datang, hanya akan berlalu. Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batin, hidupnya tentram, seimbang dan bahagia.

Inilah hidup sebagai manusia seperti rumput dipadang yang mati dan berganti setiap hari. Relasi bisa datang dan pergi tanpa pernah bisa berhenti. Kemanusiaan yang terbatasi oleh banyak hal. Semua pasti akan berlalu, ada waktu untuk mencintai,ada waktunya untuk dicintai. Untuk segala sesuatu ada waktunya.

Semua ada waktunya.

Pengkh 3:1-2 mencatat “ Untuk segala sesuatu ada masanya,untuk apapun dibawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir dan ada waktu untuk mati.. ” . Menyadari bahwa tidak ada yang kekal diduna ini, maka kita harus selalu rindu untuk dekat dengan Tuhan.


Kiranya Tuhan senantiasa menguatkan iman kita. Tetaplah bersuka-cita dan bersyukurlah senantiasa.
sumber : NN

Nama Di atas Segala Nama

Fililpi 2:1-11
Tidak ada seorangpun yang memiliki nama seperti nama yang diberikan kepada Kristus, dimana namaNya memberikan keselamatan bagi manusia. Kisah Para Rasul   4:12 mengatakan dengan jelas : “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Kalimat transisi    :  Bagaimanakah kita dapat mengetahui bahwa namaNya diatas segala nama?

Kalimat peralihan : NamaNya diatas segala nama dapat diketahui dengan tiga kebenaran berikut ini

1.      Dalam nama Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan (2:1-4).

a.       Jadi karena dalam Kristus
1)      ada nasihat, paraklesis, penghiburan, anjuran,
2)      ada penghiburan kasih, partsahoo tee on,
3)      ada persekutuan Roh,
4)      ada kasih mesra dan
5)      belas kasihan, 2:1
b.      karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini:
1)      hendaklah kamu sehati sepikir,
2)      dalam satu kasih,
3)      satu jiwa,
4)      satu tujuan, 2:2
c.       dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.
d.      Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; 2:3
e.       dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. 2:4

2.      NamaNya setara dengan nama Allah (2:5-8)

a.       Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 2:5
b.      yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 2:6
c.       melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 2:7
d.      Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 2:8

3.      Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama (2:9-11).

a.       Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan
b.      mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 2:9
c.       supaya dalam nama Yesus
1)      bertekuk lutut segala yang ada di langit
2)      dan yang ada di atas bumi
3)      dan yang ada di bawah bumi, 2:10
4)      dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! 2:11


Kesimpulan  :

Hanya nama Yesus yang dapat menolong manusia dari berbagai kesulitan kehidupan dan hanya  satu-satunya nama Yesus yang dapat menyelamatkan manusia dari kematian kekal. Bagi Anda yang belum menerima Kristus, mengapa Anda sangsi? Ambilah keputusan sekarang ini jangan menunda-nunda lagi, supaya Anda jangan mengalami kekecewaan.





ROH PENOLONG

            Yohanes 14:16,26

Bila saudara memerlukan seseorang yang dapat menolong dalam keadaan sulit, hanya satu Oknum yang selalu siap menolong yaitu Roh Kudus

Bagaimanakah caranya Dia menolong?

Ada tiga kebenaran yang sangat penting

1.    Roh Penolong  akan diminta kepada Bapa.14:16a

·       Roh Penolong   diutus oleh Bapa dalam nama-Ku14:26b

2.    Roh Penolong  diberikan kepadamu.14:16b

·       Roh Penolong   mengajarkan segala sesuatu kepadamu. 14:26c

3.    Roh Penolong   menyertai kamu selama-lamanya. 14:16c

·       Roh Penolong akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.14:26d

Kesimpulan : Roh kudus atau Roh Penolong selalu siap akan menolong orang percaya dan memberikan jalan keluar yang terbaik dalam hidup ini. Mari datanglah kepada-Nya.

Monday, December 25, 2017

KEMURAHAN IMAN

 Israel dan Orang Bukan Israel dalam Rencana Allah ( Rm 9:1-11:36)
         A. Keprihatinan Paulus Akan Bangsanya Sendiri, Israel ( Rm 9:1-                5).
         B. Allah Bersifat Bebas, Benar dan Berdaulat dalam Menghadapi                 Israel dan Semua Orang ( Rm 9:6- 29).
               1. Allah Memilih Ishak dan Bukan Putra Abraham Lainnya                          (Rm 9:6-9).
               2. Allah Memilih Yakub dan Bukan Esau ( Rm 9:10-13).
               3. Allah Bermurah Hati Kepada Israel dan Mengeraskan
                   ( Rm 9:14-18).
               4. Allah Mengendalikan Benda-benda Belas Kasihan ( Rm 9:19-24).
               5. Allah Memberikan Kesaksian dalam Hosea dan Yesaya Mengenai Perluasan dan Pembatasan                      Karya Penyelamatan-Nya ( Rm 9:25-29).
    C. Kegagalan Bangsa Israel dan Keberhasilan Bangsa Bukan Israel ( Rm 9:30-10:21).
           1. Bangsa Bukan Israel Mencapai Apa yang Gagal Diperoleh Bangsa Israel ( Rm 9:30-33).
           2. Israel Tidak Mengenal Kebenaran Allah ( Rm 10:1-3).
           3. Hubungan Antara Kebenaran Iman dan Objek Iman ( Rm 10:4-15).
           4. Kabar Baik Allah Diabaikan ( Rm 10:16-21).
   D. Keadaan Israel pada Zaman Paulus ( Rm 11:1-10).
   E. Prospek-prospek Bagi Masa Depan Israel ( Rm 11:11-36).
         1. Kadar Berkat Yang Diperoleh dari Kekurangan dan Kesempurnaan Israel ( Rm 11:11-15).
         2. Orang Bukan Yahudi Tidak Memiliki Dasar untuk Bermegah ( Rm 11:16-21).
         3. Kebaikan dan Kekerasan Allah Terungkap Melalui Tanggapan-Nya Terhadap Orang Percaya dan                 Orang Tidak Percaya ( Rm 11:22-24).
         4. Keselamatan Bagi Bangsa Israel ( Rm 11:25-27).
         5. Kemurahan Allah Kepada Semua Orang Diperbesar oleh Tindakan-Nya dalam Sejarah (Rm                        11:25- 27).
        6. Kehebatan dan Kemuliaan Allah-Sumber, Penopang dan Tujuan dari Segala Sesuatu (Rm 11:33-                 36).

 . Sikap dan Perilaku yang Diharapkan dari Jemaat di Roma ( Rm 12:1-15:13)
      A. Mempersembahkan Tubuh dan Akal Budi ( Rm 12:1,2).
      B. Kerendahan Hati dalam Menggunakan Karunia Allah ( Rm 12:3-5).
      C. Ciri-ciri Watak yang Layak Diteladani ( Rm 12:9-21).
      D. Tunduk Kepada Pejabat Pemerintah Harus Disertai dengan Cara Hidup yang Penuh Kasih dan                     Kebenaran ( Rm 13:1-14).
      E. Tenggang Rasa Diperlukan Bagi Orang-orang yang Berhati dan yang Berhati Nurani Lemah ( Rm                    14:1-
15:13).
         1. Perbedaan Pendapat Tentang Makanan dan Hari-hari Khusus ( Rm 14:1-6).
         2. Penghakiman oleh Tuhan, Bukan oleh Sesama Saudara Seiman ( Rm 14:7-12).
         3. Penyingkiran Batu Sandungan (Rm 14:13-23).
         4. Yang Kuat Hendaknya Membantu yang Lemah dan Bukan Menyenangkan Diri Sendiri ( Rm 15:1-                 3).
         5. Kemuliaan Bagi Allah Melalui Ketekunan, Penghiburan dan Kerukunan ( Rm 15:4-6).

         6. Pelayanan Kristus Dimaksudkan Bagi Orang Yahudi dan Orang Bukan Yahudi  Rm 15:7-13).

KEBENARAN MELALUI IMAN


  I. Pernyataan Pembukaan Paulus, Sang Rasul ( Rm 1:1-17).
      A.Pengungkapan Identitas Penulis ( Rm 1:1).
      B. Identifikasi Injil dengan Yesus Kristus ( Rm 1:2-5).
      C. Penyapaan Sidang Pembaca ( Rm 1:6,7).
      D. Perhatian Paulus Terhadap Jemaat di Roma, Bagian dari Perhatian yang              Lebih Luas ( Rm 1:8-15).
      E. Ringkasan dari Sifat dan Isi Injil ( Rm 1:16,17).

 II. Kebenaran-Kunci Hubungan Manusia dengan Allah ( Rm 1:18-8:39)
  A. Kebenaran Sebagai Status yang Diperlukan Manusia di Hadapan Allah ( Rm 1:18-5:21).
       1. Kegagalan Manusia untuk Memperoleh Kebenaran ( Rm 1:18-3:20).
          a. Kegagalan Orang Bukan Yahudi (Rm 1:18-32).
          b. Kegagalan Orang yang Menghakimi Secara Berbeda dengan Penghakiman Adil Allah (Rm 2:1-16).
          c. Kegagalan Orang Yahudi ( Rm 2:17-29).
         d. Keberatan-keberatan Terhadap Ajaran Paulus tentang Kegagalan Manusia ( Rm 3:1-8).
         e. Kegagalan Seluruh Umat Manusia di Hadapan Allah ( Rm 3:9-20).
 2. Kebenaran Diperoleh Melalui Iman, Bukan Melalui Perbuatan Menurut Hukum ( Rm 3:21-31).
  3. Kebenaran Melalui Iman dalam Hidup Abraham ( Rm 4:1-25).
        a. Kebenarannya Diperoleh Melalui Iman, Bukan Melalui Perbuatan ( Rm 4:1-8).
        b. Abraham Dijadikan Bapa Semua Orang yang Percaya Melalui Iman Sebelum Sunat ( Rm 4:9-12).
        c. Realisasi Janji Terjadi Karena Iman, Bukan Karena Hukum Taurat ( Rm 4:13-16).
       d. Allah, Penguasa Maut, Objek Iman Bagi Abraham dan bagi orang Kristen ( Rm 4:17-25).
 4. Sentralnya Kebenaran oleh Iman Dalam Kehidupan Individu dan Dalam Kerangka Sejarah ( Rm 5:1-21).
      a. Pengaruh Kebenaran oleh Iman Terhadap Penerimanya ( Rm 5:1-11).
      b. Pengaruh Ketidaktaatan Adam dan Ketaatan Kristus ( Rm 5:12-21).
 B. Kebenaran Sebagai Cara Hidup Orang Kristen di Hadapan Allah ( Rm 6:1-8:39).
     1. Salah Pengertian Bahwa dengan Berbuat Dosa Kasih Karunia Bertambah ( Rm 6:1-14).
     2. Salah Pengertian Bahwa Orang Percaya Dapat Berbuat Dosa Seenaknya Karena Berada di Bawah              Kasih Karunia dan Bukan di Bawah Hukum Taurat ( Rm 6:15-7:6).
        a. Kesetiaan, Buah, Tujuan Akhir ( Rm 6:15-23).
        b. Pembebasan dan Ikatan Baru yang Disebabkan oleh Kematian ( Rm 7:1-6).
  3. Masalah-masalah Sekitar Pergumulan Melawan Dosa ( Rm 7:7-25).
       a. Apakah Hukum Taurat itu Dosa? ( Rm 7:7-12).
       b. Apakah yang Baik Menyebabkan Kematian? ( Rm 7:13-14).
       c. Bagaimana Pergumulan Batin Dapat Diatasi? ( Rm 7:15-25).
  4. Kemenangan Melalui Roh Berhubungan dengan Rencana dan Tindakan Allah ( Rm 8:1-39).
       a. Pelepasan dari Dosa dan Maut Melalui Tindakan Bapa, Petra dan Rob ( Rm 8:1-4).
       b. Kerangka Berpikir Daging Versus Kerangka Berpikir Roh ( Rm 8:5-13).
       c. Bimbingan dan Kesaksian Roh ( Rm 8:14-17).
      d. Penyempurnaan Penebusan Dinantikan oleh Ciptaan dan Orang-orang Percaya ( Rm 8:18-25).
      e. Pelayanan Doa Syafaat oleh Roh ( Rm 8:26,27).

      f. Rencana Allah Bagi Mereka Yang Mengasihi Dia ( Rm 8:28.30).

Friday, April 28, 2017

HIDUP YANG SEMPURNA DALAM KRISTUS  


Keluarga Kata :: kesempurnaan, menyempurnakan, penyempurnaan, sempurna
Kata dalam TB :: 45x dalam 41 ayat (dalamPL: 9x dalam 9 ayat) (dalam PB: 36x dalam 32 ayat)
Kata dalam TL :: 74x dalam 70 ayat (dalamPL: 22x dalam 22 ayat) (dalam PB: 52x dalam 48 ayat)
sempurna a 1 afdal, akmal, cukup, genap, jangkap, kafi, kamal, kamil, komplet, lengkap, paripurna, sidi, tamam, utuh, ideal, perfek, prima, transenden, utama; 2beres, selesai, tuntas;

1.  Mempunyai  Kasih  yang sempurna

 a. Hidup dalam kesempurnaan  kristen

Mat 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Yoh 17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

b. Tidak serupa dengan dunia

Rm 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

b. Memiliki kasih dalam perbuatan

1Kor 13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
1Yoh 4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

2.  Memiliki Motivasi  yang sempurna

a.  Melakukan Perintah  Tuhan

Mat 5:48  Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Mat 19:21  Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepadaorang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.

b. Tidak ada kepalsuan

Yoh 1:47  Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"

c. Tidak berhenti  mencari kebenaran

Luk 1:6  Keduanya adalah benar di hadapan Allah
 Mat 5:6  Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

3.   Tetap berada dalam Yesus

a. Menyucikan diri

2 Kor 7:1  Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

b.  Menuruti  firman

2Kor 13:9  Sebab kami bersukacita, apabila kami lemah dan kamu kuat. Dan inilah yang kami doakan, yaitu supaya kamu menjadi sempurna.

1Yoh 2:5  Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.

1Yoh 3:6  Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia.

c. Tidak berbuat dosa lagi

1Yoh 3:7  Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkankamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
1Yoh 3:8  barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.

1Yoh 3:9  Setiap orang yang lahir dari Allah, tidakberbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

1Yoh 5:18  Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.


Kesimpulan :  Simpulkan sendiri  ya  sesuai selera he..he..he..

BERIMAN DALAM KRISTUS (GALATIA 3:26-29)


Orang percaya disebut juga sebagai anak-anak Allah. Anak-anak Allah atau anak Kerajaan Allah atau anak-anak Bapak adalah metafora untuk mereka yang - oleh karena iman - sungguh menjadi milik Allah dalam segala abad. untuk mereka yang telah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus dan yang memancarkan karakter Allah dalam kehidupan mereka.

Bagaimanakah kita dapat mengetahui iman dalam Kristus itu?

Ada tiga kebenaran beriman dalam Kristus yaitu :

1.     Beriman di dalam Yesus kristus sebagai anak-anak Allah

a.     Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. 3:26
b.     Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. 3:27

2.     Beriman dalam Kristus menghilangkan perbedaan.

a.     Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani,
b.     tidak ada hamba atau orang merdeka,
c.      tidak ada laki-laki atau perempuan,
d.     karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. 3:28

3.     Beriman dalam Kristus berhak menerima janji Allah.

a.     Dan jikalau kamu adalah milik Kristus,
b.     maka kamu juga adalah keturunan Abraham
c.      dan berhak menerima janji Allah. 3:29



Wednesday, January 25, 2017

YESUS POKOK ANGGUR YANG BENAR


“YESUS POKOK ANGGUR YANG BENAR”
Eksegesis Yoh 15:1-8
                                                                                             Ps. Jenry Teuf
BAB I. PENDAHULUAN
Pasal ini memberikan pada orang percaya dukungan yang besar dari kasih Allah dan janji keefektifan, namun ini juga memiliki peringatan yang menakutkan! Tradisi-tradisi teologis sangat sukar didiskusikan dalam bidang ini; ijinkan saya mengutip satu dari komentator kesukaan saya, F. F. Bruce dalam bukunya Jawaban atas Pertanyaan-pertanyaan: “Yohanes 15:4,6.
a.       “Apa yang dimaksudkan dengan pernyataan “kecuali jika engkau tinggal” dan “jika orang tidak tinggal” dalam Yoh 15:4,6?
b.      Mungkinkah untuk tidak tinggal dalam Kristus?”
“Bagian seperti ini tidak sukar dimengerti secara tersendiri; kesukarannya muncul ketika kita mencoba untuk membuatnya dan ayat-ayat lain selaras dengan teologia kita, sebagai ganti menjadikannya sebagai dasar bagi teologia kita. Di masa waktu Tuhan kita berbicara ada suatu contoh yang mencolok dari seorang yang gagal untuk tinggal di dalam Dia -- Yudas Iskariot, yang baru saja meninggalkan mereka. Yudas dipilih sama seperti ke sebelas rekannya yang lain (Luk 6:13; Yoh 6:70); persekutuan mereka dengan Tuhan memberi mereka hak istimewa yang sama dengan yang dimilikiNya. Ayat Alkitab yang secara lugas mengajarkan ketekunan akhir dari orang-orang suci tidak boleh disalah gunakan sebagai suatu alasan untuk tidak menekankan ayat lain yang sama-sama lugasnya yang berbicara mengenai bahaya dari kemurtadan.”
            Yohanes menggambarkan perjalanan hidup Yesus dari permulaan sampai penyaliban dan kebangkitan. Seperti yang dilakukan oleh Injil-Injil Sinoptis, akan tetapi ada sedikit perbedaan yang khas. Menurut Sinoptis Yesus pergi ke Yerusalem hanya sekali, yaitu pada akhir pelayanannya, tetapi menurut Yohanes Ia pergi ke sana dalam empat kali kesempatan (2: 13; 5:1; 7:10; 12:12). [1] Tidak hanya itu, ada juga terlihat gaya bahasa yang tidak terdapat ucapan-ucapan pendek dan tajam dari sosok Yesus dikenal Sinoptik dalam ungkapan-ungkapan panjang.[2]

            Jika diperhatikan dari mukadimah sampai penutup, Tuhan Yesus disorot sebagai firman yang menjadi manusia (logos), maupun Anak tunggal. Sorotan inilah pusat kemuliaan dari Injil Yohanes. Bahkan ada pendapat yang mengatakan bahwa Injil Yohanes bersifat paling teologis di antara keempat Injil, dan menyumbangkan hal-hal penting bagi semua bidang utama dalam teologi Kristen, seperti: hakikat dan sifat-sifat Allah; manusia yang jatuh dan di tebus; kepribadian Kristus; gereja dan misi-misinya; dan kehidupan dalam dunia yang baru.[3]

Bab II. ISI
TAFSIRAN KATA/FRASA
Teks ITB
John 15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
 2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
 3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
 4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
 5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
 6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
 7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
 8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
 (Joh 15:1-8 ITB)
Teks BGT
John 15:1 VEgw, eivmi h` a;mpeloj h` avlhqinh. kai. o` path,r mou o` gewrgo,j evstinÅ
 2  pa/n klh/ma evn evmoi. mh. fe,ron karpo.n ai;rei auvto,( kai. pa/n to. karpo.n fe,ron kaqai,rei auvto. i[na karpo.n plei,ona fe,rh|Å
 3  h;dh u`mei/j kaqaroi, evste dia. to.n lo,gon o]n lela,lhka u`mi/n\
 4  mei,nate evn evmoi,( kavgw. evn u`mi/nÅ kaqw.j to. klh/ma ouv du,natai karpo.n fe,rein avfV e`autou/ eva.n mh. me,nh| evn th/| avmpe,lw|( ou[twj ouvde. u`mei/j eva.n mh. evn evmoi. me,nhteÅ
 5  evgw, eivmi h` a;mpeloj( u`mei/j ta. klh,mataÅ o` me,nwn evn evmoi. kavgw. evn auvtw/| ou-toj fe,rei karpo.n polu,n( o[ti cwri.j evmou/ ouv du,nasqe poiei/n ouvde,nÅ
 6  eva.n mh, tij me,nh| evn evmoi,( evblh,qh e;xw w`j to. klh/ma kai. evxhra,nqh kai. suna,gousin auvta. kai. eivj to. pu/r ba,llousin kai. kai,etaiÅ
 7  eva.n mei,nhte evn evmoi. kai. ta. r`h,mata, mou evn u`mi/n mei,nh|( o] eva.n qe,lhte aivth,sasqe( kai. genh,setai u`mi/nÅ
 8  evn tou,tw| evdoxa,sqh o` path,r mou( i[na karpo.n polu.n fe,rhte kai. ge,nhsqe evmoi. maqhtai (Joh 15:1-8 BGT)

15:1 “Akulah pokok anggur yang benar” Ini adalah satu dari pernyataan “Akulah” yang terkenal dari Yesus dalam Injil Yohanes ( 4:26) Dalam Perjanjian Lama tanaman anggur adalah lambang dari Israel (Maz 80:8-16). Dalam PL contoh-contoh ini selalu memiliki konotasi negatif. Yesus menegaskan bahwa Ia adalah orang Israel Ideal. Sebagaimana Paulus menggunakan tubuh Kristus, mempelai Kristus dan bangunan Allah sebagai penggambaran bagi gereja, maka Yohanes menggunakan tanaman anggur. Ini mengisyaratkan bahwa gereja adalah Israel yang benar karena hubungannya dengan Yesus, pokok anggur yang benar (Gal 6:16). Lihat Topik Khusus pada 6:55 dan 17:3. Lihat catatan pada 8:12.

Kebenaran[4]
Dalam suatu pengertian Yohanes mengkombinasikan latar belakang Ibrani dan latar belakang Yunani dari alētheia“kebenaran” sebagaimana ia melalkukannya pada logos (lih. 1:1-14). Dalam bahasa Ibrani emeth (BDB 53) menyatakanapa yang benar, atau bisa dipercaya (sering dikaitkan dalam Septuaginta dengan pisteuō). Dalambahasa Yunani kata ini dikaitkan dengan realitas Plato melawan bukan realita, surgawi versus duniawi. Ini cocok dengan dualisme Yohanes. Allah telah secar jelas menyatakan (etimologi dari alētheia adalah untuk menyingkap, membuka, secara jelas menyatakan) DiriNya dalam AnakNya. Ini dinyatakan dalam beberapa cara:

1. Kata Benda, Alētheia, Kebenaran
a. Yesus penuh dengan anugerah dan kebenaran (1:14,17 – istilah perjanjian PL)
b. Yesus adalah fokus dari kesaksian Yohanes Pembaptis (4:33; 18:37 – nabi PL terakhir)
c. Yesus berbicara kebenaran (8:4,44,45,46 – perwahyuan bersifat perencanaan dan pribadi)
d. Yesus (yang adalah Logos, 1:1-3) adalah kebenaran (17:17)
2. Kata Sifat, Alēthēs, Benar, Bisa Dipercaya
a. Kesaksian Yesus (5:31-32; 7:18; 8:13-14)
b. Penghakiman Yesus (8:16)
3. Kata Sifat, Alēthinus, Benar
a. Yesus adalah terang yang benar (1:9)
b. Yesus adalah roti yang benar ( 6:32)
c. Yesus adalah pokok anggur yang benar ( 15:1)
d. Yesus adalah saksi yang benar (19:35)
4. Kata Keterangan, Alēthōs, Sesungguh-Sungguhnya
a. Orang Samaria menyaksikan Yesus sebagai Juru Selamat Dunia (4:42)
b. Yesus ialah makanan dan minuman yang sesungguhnya, bukannya manna dari jaman Musa (6:55)
Istilah kebenaran dan turunan-turunannya juga menyatakan kesaksian orang lain pada Yesus, alēthēs
a. Kesaksian Yohanes Pembaptis adalah benar (10:41)
b. Kesaksian darii salah satu prajurit pada saat penyaliban adalah benar (19:35)
c. Kesaksian Yohanes (penulis Injil) adalah benar ( 21:24)
d. Yesus dilihat sebagai nabi yang benar ( 6:14; 7:40)
“dan Bapa-Kulah pengusahanya” Lagi Yesus menegaskan hubuganNya yang intim dengan Bapa dan sekaligus ketaatanNya kepada kehendak Bapa.
Tanggapan Teks :
Ini adalah kata-kata “Akulah” yang terakhir dari ketujuh kata “Akulah” dalam Injil Yohanes. Dalam hal ini Yesus menyebut diriNya sebagai pokok anggur yang benar. Kata “benar” dalam bahasa Yunani adalah άληθινοϛ (alethinos) yang berarti: benar, sungguh-sungguh, asli.[5] Tentunya hal ini mau memberitahukan tentang adanya “ketidakbenaran”, “ketidak sunguh-sungguhan (kebohongan)”, “ketidakaslian (palsu)” tentang pokok anggur. Dengan kata lain, pokok anggur itu sebelumnya sudah ada, tapi pokok anggur yang tidak benar atau palsu. Hal ini mungkin menunjuk kepada apa yang pernah dikeluhkan oleh nabi Yeremia bahwa bangsa Israel telah berubah menjadi pokok anggur yang rusak dan liar. Tapi bukan mau mengatakan bahwa Allah tidak bereksistensi dalam bangsa Israel, tapi ada sebuh pembaharuan (revelation) terhadap pokok anggur yang tidak benar tadi.[6]

15:2 “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya…. yang berbuah” Bentuk kalimat
Present Passive Participle muncul dua kali di ayat ini. Menghasilkan buah, bukan pengecambahan, adalah bukti dari keselamatan. Konteks ini mengisyaratkan bahwa Yesus sedang berbicara mengenai
 (1) Pengkhianatan Yudas ( ay 6);
(2) murid-murid palsu (2:23).
Ada tingkatan dari kepercayaan dalam Yohanes.
“dipotong-Nya” Secara hurufiah ini artinya “dibersihkan.” Ini adalah sebuah Present Active Indicative. Penderitaan mempunyai suatu maksud dalam kehidupan orang percaya. Yaitu memaksimumkan penghasilan buah, mengungkap kepalsuan, dan membuat terus bergantung pada Allah. Adalah hal yang mungkin sehubungan dengan konteks dari pasal 13-17 untuk menghubungkan pembersihan ini kembali kepada pembasuhan kaki di pasal 13. Mereka telah mandi (diselamatkan) namun kaki mereka perlu dibasuh (pengampunan terus menerus). Kata kerja Bentuk Present ini berbicara kepada para murid sebagaimana sepertinya diteguhkan oleh I Yoh 1:9. Tidak hanya ketaatan yang disyaratkan untuk bisa “tinggal,” namun juga pertobatan yang berkelanjutan!
Maksud dari penderitaan dalam kehidupan orang percaya bisa memiliki beberapa aspek:
1. membangun keserupaan dengan Kristus (Ibr 5:8)
2. penghukuman sementara atas dosa, secara sederhana adalah kehidupan di suatu dunia yang jatuh Memang selalu sukar untuk mengenali maksud Allah, namun  selalu merupakan kemungkinan hasilnya.

Tanggapan Teks:
Pengusaha kebun anggur memangkas ranting-ranting dengan dua cara: Ia memotong kayu-kayu mati yang dapat membawa penyakit dan hama, dan Ia memotong jaringan yang hidup agar kehidupan dari pokok anggur itu tidak terlalu menyebar sehingga kualitas tuaian menjadi terancam. Bahkan pengusaha kebun anggur itu akan memotong seluruh tandan anggur agar kualitas tuaian yang lain menjadi lebih baik.
Ayat ini juga mau menunjukkan bahwa ada dua jenis ranting di dalam pohon anggur tersebut, yaitu: ranting yang berbuah dan ranting yang tidak berbuah. Persamaan dari kedua ranting ini adalah warna yang sama, memiliki daun yang sama, tetapi memiliki perbedaan yaitu: yang satu berbuah dan yang lainnya tidak berbuah. Charles Haddon Spurgeon mengatakan:
“Positive fruit is the only test of our being christ. Remember that the judgment will not be about those things which you do not do, but about positive things”. (Buah yang positif adalah satu-satunya ujian tentang keberadaan kita dalam Kristus. Ingatlah bahwa penghakiman nanti bukanlah tentang hal-hal yang tidak engkau lakukan tetapi tentang hal-hal positif. [7]

Berdasarkan hal tersebut terlihat bahwa apa yang diinginkan oleh Yesus sebenarnya bukan sekedar prilaku yang tidak melakukan hal negatif saja seperti: tidak berbuat jahat, tidak berzinah, tidak mencuri, tidak menipu. Semua hal negatif ini tidak cukup karena Tuhan mengkehendaki buah yang positif, seperti menolong orang yang menderita, bekerja dengan jujur, menghormati orang tua, dan sebagainya.[8] Oleh karena itu untuk ranting yang tidak berbuah (yang hanya tidak melakukan hal-hal negatif saja) akan ada proses pemotongan (pembersihan) lewat penderitaan, penyesatan sehingga ketidakmampaun menghadapi ini akan dibuang dan di bakar (bnd. Ayat 6). Dan kemampuan menghadapi akan mengarah kepada pembenaran (justification) dan pengudusan (sanctification) yang kemudian akan berbuah dan bertambah banyak. Perlu juga untuk diingat bahwa ranting-ranting tidak menikmati buahnya; orang lainlah yang menikmati buahnya. Kita tidak menghasilkan buah untuk menyenangkan diri kita sendiri, tetapi untuk melayani orang lain. Kita hendaknya menjadi orang yang “menggembalakan” orang lain dengan perkataan dan perbuatan kita.

15:3 “Kamu memang sudah bersih” Istilah “memotong” (kathairō) dalam ay 2 adalah akar kata Yunani yang sama dengan “membersihkan” (katharos). Keseluruhan konteks ini mengandung bukti-bukti pemuridan yang benar. Istilah “sudah” ini ditekankan dalam naskah Yunani yang hal ini memberikan kepada sebelas murid yang tersisa keyakinan atas keamanan posisi mereka dalam Kristus (dibanding dengan akar yang sama yang digunakan kepada Yudas Iskariot dalam 13:10).

“karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.”  Kebenaran menunjuk  pada berita Yesus akan Allah ( 8:31-32). Yesus disebut baik berita (Logos, 1:1,14) dan kebenaran (14:6) dari Allah. Roh sering dirujuk sebagai Roh Kebenaran (14:17; 15:26; 16:13). Perhatikan bahwa orang-orang percaya juga dikuduskan oleh kebenran (17:19, Perfect Passive Participle) dan oleh Roh (I Pet 1:2).

Tanggapan Teks:
Sebelum ini juga sebenarnya Yesus sudah pernah mengatakan “Kamu sudah bersih” tetapi pada saat yang sama Ia juga mengatakan “hanya tidak semua” (Yohanes 13: 10-11). Dan dalam Yohanes 15 ini Yudas Iskariot sudah tidak bersama-sama dengan mereka lagi, maka Yesus mengatakan: “kamu memang sudah bersih...”[9] Firman Allah membeda-bedakan orang yang berharga dari yang hina dan fiman itu juga yang ikut untuk menyucikan manusia. Bahwa di Sini Yesus juga mengatakan bahwa para murid sudah bersih karena firman, ini menunjukkan betapa pentingnya firman untuk menjadi pegangan dalam hidup kita. Karena itu kita harus tekun mencari dan mempelajari Firman Tuhan. Firman Allah memiliki kuasa untuk membersihkan, jadi kita baru dapat membuktikan bahwa kita telah dibersihkan oleh firman saat kita menghasilkan buah yang membawa kita kepada pengudusan.

15:4
NASB, NKJV “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu”
NRSV “Tinggallah di dalam Aku, sebagaimana Aku tinggal di dalam kamu”
TEV “Tetaplah menyatu dengan Aku, dan Aku akan tetap bersatu di dalam kamu”
NJB “Tetaplah di dalam Aku, sebagaimana Aku di dalam kamu”

Ini adalah sebuah Aorist Active Imperative Plural. Pertanyaan ketatabahasaannya adalah apakah frasa yang kedua merupakan suatu penjelasan atau suatu perbandingan. Banyak kali dalam bagian ini penekanan doktrinal teologis pada ketekunan dari orang-orang kudus yang sejati ditekankan.  Keselamatan sejati mencakup baik tanggapan awal dan terus menerus. Kebenaran teologis ini sering diabaikan dalam antusiasme kita akan jaminan pribadi keselamatan. Jaminan Alkitabiah terkait dengan;
(1) ketekunan dalam iman;
(2) suatu gaya hidup pertobatan;
(3) ketaatan yang berkelanjutan (lih. Yakobus dan I Yohanes); dan
(4) menghasilkan buah (lih.Mat 7:13). Lihat Topik Khusus mengenai “Tinggal” pada I Yoh 2:10.

 “Sama seperti ranting tidak dapat berbuah” Ini menunjukkan prioritas dari ketetapan Illahi.
 “kalau ia tidak tinggal…. jikalau kamu tidak tinggal” Kedua hal ini adalah Kalimat Third Class Conditional, yang berarti kemungkinan tindakan. Keefektifan Rohani kita terkait dengan hubungan yang berkelanjutan dengan Yesus.

15:5 “Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak” Ini adalah sebuah Present Active Participle yang diikuti oleh suatu Present Active Indicative. Persekutuan yang terus-menerus adalah sumber dari buah yang terus menerus. Buah bisa menunjuk pada sikap-sikap dan juga tindakan dari orang percaya ( Mat 7:15-23 dengan Gal 5:22-23 dan I Kor 13). Orang percaya dijanjikan pelayanan yang efektif jika ia tinggal ( ay 16).
 “sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” Ini adalah suatu Double Negative yang keras. Ini adalah pernyataan negatif dari suatu kebenaran yang positif dari ay 5 dan Flp 4:13.

Tanggapan Teks Ay. 4-5:                   
Dalam ayat ini kita melihat bahwa “maksud” Yesus agar para murid (semua orang percaya) dapat berbuah, Yesus tidak mau ada yang tertinggal. Tapi itu tidak akan terjadi secara otomatis. Mereka hanya dapat menghasilkan buah, kalau mereka terus menerus hidup dalam persekutuan dengan Bapa, dan dengan Anak. Ini berarti bahwa harus ada status yang jelas dan kesetiaan dalam status tersebut. Secara khusus juga bagian ini (soal status dan kesetiaan dalam status) memainkan peranan penting dalam teks ini. Dengan kata lain, inilah kunci untuk bisa berbuah tadi. Sikap ketergantungan kepada Allah adalah modal dasar untuk mendapat bantuan dari Allah.
Tinggallah di dalam Aku melalui iman dan Aku di dalam kamu melalui Roh Ku.[10] Pangkal setiap ranting tinggal di dalam pokok anggur, dan sari-sari makanan pokok anggur itu akan mengalir ke ranting-ranting tadi sehingga di antara mereka terjalin hubungan yang tetap. Tinggal di dalam Kristus perlu dilakukan supaya kita dapat berbuat banyak kebaikan. Orang yang teguh beriman kepada Kristus dan terus mengasihi Dia, hidup berdasarkan janji-janjiNya dan dipimpin oleh Roh-Nya menghasilkan banyak buah. Dengan begitu ia akan menjadi sangat berguna bagi kemuliaan Allah.
Kita perlu tinggal di dalam Kristus, agar bisa melakukan kebaikan. Hal ini bukan saja menjadi sarana untuk memelihara dan meningkatkan segala hal baik yang sudah ada dalam diri kita, tetapi juga merupakan sumber segala sesuatu yang baik. Hubungan “tinggal” itu adalah sesuatu yang alami bagi ranting-ranting dan pokok anggur, tetapi hubungan itu harus dipupuk di dalam kehidupan Kristen. Tinggal di dalam Kristus menuntut penyembahan, perenungan Firman Allah, doa, pengorbanan, dan pelayanan. Dan itu semua adalah pengalaman yang indah. Setelah mengembangkan persekutuan yang lebih mendalam dengan Kristus, maka kita tidak lagi kembali kepada khidupan Kristen yang dangkal dan sembrono.   
Selanjutnya dikatakan bahwa diluar Aku kamu tidak bisa berbuat apa-apa. Hal ini juga menunjukkan betapa mutlaknya persekutuan dengan Kristus dalam hidup orang Kristen. Tidak ada peluang di dalamnya itu untuk tawar-menawar ataupun juga untuk mempertimbangkan. Ingin hidup, maka hiduplah di dalam Kristus; ingin dibuang dan dibakar maka hiduplah di luar Kristus.
15:6 “Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar” Ini adalah sebuah Kalimat Third Class Conditional. Kayu anggur tidak ada manfaatnya untuk keperluan rumah tangga (kayu bakar) karena kayu ini terlalu cepat terbakar dan terlalu panas (Yeh 15). Ini sepertinya merujuk pada Yudas dan kemungkinan juga Israel. Jika tidak, ini pasti merujuk pada iman yang palsu ( Mat 13:41-42,50; dan I Yoh 2:19).

Tanggapan Teks:
Selain dari janji yang sangat indah dari Kristus ketika menjadi ranting yang berbuah, tentu ada juga peringatan tentang bagaimana matinya kerohanian seseorang ketika tidak hidup dalam persekutuan dengan Dia (Yesus). Kata ξηραινω (xeraino) adalah bentuk pas yang berarti menjadi (menuju, sudah terjadi) kering.[11] Berarti “menjadi kering” bukan karena ada orang yang mengeringkan tetapi terjadi sedemikian rupa (otomatis). Ketika itu pula maka tidak lagi menghasilkan (produktif) dan udah pasti tidak lagi berguna. Jadi jelas bahwa ayat ini mengajarkan ranting-ranting yang dipotong dan dibakar menggambarkan orang-orang yang tidak pernah mengeluarkan buah, dan bahkan tidak berbuah pada saat mereka ada di dalam Kristus.
Jadi mereka tidak pernah menjadi orang percaya yang sungguh-sungguh; dan bagi mereka hubungan dalam pokok anggur, sekalipun dekat hanyalah bersifat lahiriah semata-mata. Sebaliknya, orang-orang percaya yang sungguh-sungguh digambarkan oleh ranting-ranting yang tinggal selama-lamanya dalam pokok anggur, berbuah makin lama makin banyak dan tidak akan pernah binasa (never perish).

15:7 “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu” Ini adalah sebuah Kalimat Third Class Conditional yang artinya kemungkinan tindakan. Doa tidak secara otomatis di jawab! Yesus berpindah penggambaran dari DiriNya tinggal dalam murid-murid kepada FirmanNya yang tinggal. Yesus menyatakan Bapa dan demikian juga pengajaran-pengajaranNya. Hal-hal ini adalah sumber-sumber perwahyuan yang bisa saling dipertukarkan. Injil merupakan suatu pribadi dan suatu berita.

 “mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” Ini adalah sebuah Aorist Middle Imperative (ay 16). Frasa ini telah sedemikian parahnya digunakan di luar konteks. Berhati-hatilah untuk mencari pengajaran dari keseluruhan Alkitab dan jangan menekankan pada suatu naskah secara tersendiri (lih. catatan pada 14:13). Lihat Topik Khusus: Doa, Tak Terbatas Namun Terbatas pada I Yoh 3:22.

Doa, Tak Terbatas Namun Terbatas
A.                Injil-injil Sinoptik
1.      orang-orang percaya didorong untuk bertekun dalam doa dan Allah akan menyediakan “hal-hal yang baik” (Mat) atau “RohNya” (Luk) Mat 7:7-11; Luk 11:5-13)
2.      dalam konteks disiplin gereja orang-orang percaya (dua orang) didorong untuk bersatu dalam doa (Mat 18:19)
3.      dalam konteks penghakiman Yudaisme orang-orang percaya harus meminta dengan iman tanpa keragu-raguan (Mat 21:22; Mar 11:23-24)
4.      dalam konteks dua perumpamaan (ay 1-8, hakim yang lalim dan ay 9-14, orang Farisi dan orang berdosa) orang-orang percaya didorong untuk bertindak berbeda daripada hakil yang tak bertuhan dan orang Farisi yang membenarkan diri itu. Allah mendengar orang yang rendah hati dan bertobat (Luk 18:1-14)
B.              Tulisan-tulisan Yohanes
1.      dalam konteks laki-laki buta sejak lahir yang disembuhkan Yesus, kebutaan sesungguhnya dari orang Farisi dinyatakan. Doa Yesus (juga doa siapapun) dijawab karena Ia mengenal Allah dan hidup sesuai dengan pengenalan ini (Yoh 9:31).
2.      Ceramah di Ruang Loteng dalam Yohanes (Yoh 13-17)
a.       14:12-14 – doa yang percaya bercirikan
-     Datang dari orang-orang percaya
-      Meminta dalam nama Yesus Menginginkan agar Bapa dipermuliakan Melakukan perintah perintah (ay 15)
b.  15:7-10 – doa orang-orang percaya bercirikan
-  Tinggal dalam Yesus
- FirmanNya tinggal dalam mereka
-  Menginginkan agar Bapa dipermuliakan
- Menghasilkan banyak buah
- Melakukan perintah-perintah (ay 10)
c. 15:15-17 – doa orang-orang percaya bercirikan
-  Pilihan mereka
-  Kemampuan berbuah mereka
-  Meminta dalam nama Yesus
-  Melaksanakan perintah untuk saling mengasihi
d. 16:23-24 – doa orang-orang percaya bercirikan
-  Meminta dalam nama Yesus
-  Menginginkan agar sukacita dipenuhkan

3. Surat pertama Yohanes (I Yohanes)
a. 3:22-24 – doa orang-orang percaya bercirikan
1) Melakukan perintah-perintah (ay 22,24)
2) Hidup dengan pantas
3) Percaya pada Yesus
4) Saling mengasihi satu dengan yang lain
5) Tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam kita
6) Memiliki karunia Roh
b. 5:14-16 – doa oang-orang percaya bercirikan
1) Percaya pada Allah
2) Menurut kehendakNya
3) Orang-orang percaya saling mendoakan satu sama lain
C. Yakobus
1.      1:5-7 orang percaya yang diperhadapkan dengan berbagai pencobaan dipanggil untuk meminta hikmat tanpa bimbang
2.      4:2-3 – orang percaya hars meminta dengan motif yang tepat
3.      5:13-18 – orang percaya yang dihadapkan dengan masalah kesehatan dikuatkan
4.      Meminta penatua untuk berdoa
5.       Berdoa dalam iman akan menyelamatkan
6.       Meminta agar dosanya diampuni
7.       Mengaku dosa satu sama lain dan saling mendoakan satu sama lain (mirip dengan I Yoh 5:16)

Kunci bagi doa yang efektif adalah keserupaan dengan Kristus. Inilah arti dari berdoa dalam nama Yesus. Hal terburuk yang bisa Allah perbuat bagi kebanyakan orang Kristen adalah mengabulkan doa mereka yang mementingkan diri sendiri! Dalam satu pengertian semua doa dijawab. Aspek doa yang paling berharga adalah bahwa orang percaya telah menghabiskan waktu dengan Allah, percaya pada Allah.

Tanggapan Teks:
Sepertinya kita harus berhati-hati untuk menafsirkan ayat 7c: “mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya”.[12] Untuk itu kita harus juga memperhatikan persyaratan yang mendahuluinya (ayat 7a dan 7b). Pertama dalam ayat 7a yang mengatakan: “kita harus tetap tinggal di dalam Yesus” berarti bahwa kita harus terus berusaha untuk tetap tinggal di dalam Dia sekalipun sedang dalam penderitaan, tantangan atau situasi apapun. Memang di sini juga terlihat bahwa ketika sudah tinggal di dalam Kristus belum jaminan akan tetap tinggal di dalamnya selamanya, maka sangat diperlukan kesetiaan dalam hal ini. Charles Hadden Spurgeon mengatakan:
Take care, also, then when the purging operation has been carried out you still cleave to your Lord. (perhatikanlah atau usahakanlah juga supaya pada waktu operasi pemangkasan telah dilaksanakan engkau tetap melekat pada Tuhanmu).[13]

Kalau kita perhatikan ayat 3 di atas yang mengatakan bahwa: “kamu memang sudah bersih karena fiman yang telah kukatakan kepadamu”. Ini adalah status baru dan kemudian dalam ayat ini kita di ajak untuk tetap mempertahankan itu. Kedua, dalam ayat 7b yang mengatakan: “firman Tuhan harus tinggal di dalam kita”. Hal ini berarti firman Kristus dan diriNya sendiri adalah identik. Banyak orang berbicara tentang Kristus sebagai tuan, tetapi dalam persoalan doktrin mereka tidak perduli akan apa yang dinyatakan oleh FirmanNya. Oleh karena itu jika Firman Kristus tidak tinggal di dalam kita, baik dalam kepercayaan maupun praktek maka kita tidak ada di dalam Kristus.
Banyak dari buah-buah itu yang dapat dipalsukan oleh kedagingan, tetapi kepalsuan itu pada akhirnya dapat diketahui, karena di dalam buah rohani yang sejati terkandung benih untuk menghasilkan lebih banyak buah. Hasil buatan manusia, mati dan tidak dapat bertambah banyak dengan sendirinya, tetapi buah yang dihasilkan oleh Roh akan terus bertambah banyak dari satu kehidupan kepada kehidupan yang lain.
Kedua persyaratan di atas adalah dasar untuk membicarakan ayat 7c yang mengatakan: “mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya”. Orang yang di dalam Kristus memiliki kehendak yang telah diperbaharui, yang tentunya sesuai dengan kehendak Allah. Jika seorang percaya berdoa dan ia berfikir bahwa ia mengkehendaki hal-hal tertentu tetapi ia ingat bahwa ia hanyalah seorang bayi di hadapan Bapanya yang maha bijaksana dan dengan demikian ia menundukkan kehendaknya dan meminta untuk diajar harus mengkehendaki apa. Dengan demikian kehendak kita adalah kehendak Allah.[14]

15:8 “Bapa-Ku dipermuliakan” Kehidupan serupa Kristus dari orang-orang percaya membawa kemuliaan bagi Allah dan membuktikan bahwa mereka adalah murid-murid sejati. Dalam Yoh 13:31-32; 14:13; 17:4; dan Mat 9:8; 15:31 Bapa dipermuliakan di dalam pekerjaan Anak dan sekarang dalam pekerjaan orang percaya ( Mat 5:16).

Tanggapan Teks:
Pada akhirnya kita diperhadapkan kepada dua perkara yang adalah bagian dari kehidupan para murid Yesus, yaitu: para murid akan memiliki hidup yang kaya karena terus berubah. Kedua, itu membawa kepada kemuliaan bagi Allah. Dalam Yohanes 13: 31 dikatakan bahwa Allah dipermuliakan dalam pekerjaan Anak, sekarang kita memiliki kebenaran yang lain yaitu: bahwa Allah juga dipermuliakan dan pekerjaan orang-orang percaya yang tinggal di dalam Anak. Bila orang melihat hidup para murid maka orang akan ingat akan Allah. Hidup yang demikian mungkin adalah hidup yang sederhana atau mungkin hidup yang hina di mata manusia. Tapi di mata Tuhan hidup yang demikian adalah hidup yang penting; hidup yang memperoleh kepenuhanNya. Pada umumnya kemuliaan hidup orang Kristen ialah bahwa melalui kehidupan dan kelakuan kita, kita bisa menyatakan kemuliaan Allah.

BAB III.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Perumpamaan tentang pokok anggur menjelaskan tema “misi” dalam dua cara penting.
Pertama,pokok anggur adalah lambang utama bangsa Israel. Sebuah pokok anggur raksasa dari emas menghiasi pintu gerbang Bait Allah, dan uang logam yang dicetak di Israel selama melawan Roma (68-70 SM) juga berlambang pokok anggur. Banyak kiasan dalam Perjanjian Lama yang menggunakan lambing ini. Mungkin sebutan Perjanjian Lama terpenting dalam hubungannya dengan klaim Yesus, akulah pokok anggur yang benar (1) adalah Maz 80, yang memadukan ungkapan tentang Israel sebagai “pokok anggur dari Mesir” (80:9) dengan “anak Manusia yang telah kau teguhkan bagi diriMu” (Maz 80:18). Berbeda dari pokok anggur yang memusnahkan dirinya akibat ketidaktaatan, Yesus adalah “pokok anggur yang benar.” Dialah anak yang taat, dan melalui pengorbananNya dan misi berikutnya, apa yang telah berabad-abad menjadi maksud Allah bagi Israel akan digenapi, bangsa-bangsa akan diselamatkan dan  semua kaum di bumi akan mendapat berkat (Kej 12:2).
Kedua, pokok angguradalah tanaman yang berguna, ia tumbuh untuk berbuah, itulah fungsinya. Bunga-bunganya kecil, buahnya berlimpah dan apabila buah itu sudah matang dan pokok anggur sementara tampak mulia, hartanya dalam bentuk anggur-anggur diambil dan pokok anggur itu sendiri dipotong sampai pada batang utama. Fungsi ini dicerminkan dalam penekanan Yesus pada poko yang berbuah. Karena itu, dalam menafsirkan nas ini, kita perlu berhati-hati untuk tidak hanya menekankan hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Tujuan yang terkandung fungsi berbuah itu juga dinyatakan—dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika berbuah banyak…(8). Ini sesuai dengan 13:31, Pernyataan yang merupakan “nas kunci” bagi seluruh percakapan ini: “sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah di permuliakan di dalam Dia.” Tujuan terakhir kedatangan Yesus, yakni dipemuliaan Bapa, diwujudkan terutama melalui keberhasilan misi persekutuan para murid.
Setelah menerangkan keutamaan tugas misi itu, Yesus mengidentifikasikan beberapa rahasia misi yang efektif :

1.      Pembersihan
Rahasia pertama dalah pembersihan dari Bapa (ay 2). Pelayanan Bapa sebagai pengusaha kebun anggur bersifat ganda:”petani anggur melakukan dua hal agar anggurnya berbuah sebanyak mungkin—pada musim dingin ia membuang ranting yang kering dan layu dan pada musim semi ia membuang semua tumbuhan dari ranting yang tidak berguna dari setiap ranting yang baik. Dalam persekutuan para murid, mungkin ada orang yang pada akhirnya akan terungkap sebagai ranting-ranting yang mati. Karena itu setian orang perlu dengan  sungguh-sungguh berusaha supaya “panggilan dan pemilihannya semakin teguh (2 Pet 1:10).”
Tindakan positif lain yang dilakukan Bapa adalah membersihkan rantin-ranting agar mereka berbuah lebih banyak (ay 2). Ayat ketika menguraikan tentang dampak dari Firman Kristus yang membersikan dan memurnikan. Firman yang sekarang terkandung dalam kepustakaan, Firman Allah itu merupakan alat utama bagi Allah untuk membersihkan para murid. Kalau perkataan tersebut bekerja dalam diri kita, maka dengan cara yang baru kita menjadi menarik dan autentik dalam kehidupan dan kesaksian kita sebagai Kristen.
2.      Tinggal didalam-Nya
Rahasia dari misi yang efektif ialah tinggal didalam Aku, yaitu dalam Anak Allah (ay 4,5). Sebelumnya Yesus pernah menyemangati murid-murid-Nya dengan berbicara mengenai hubungan baru dengan Dia, yang akan mejadi milik mereka melalui perantaraan Roh Kudus setelah pemuliaan-Nya (14:20). Disini Ia mengajarkan bahwa hubungan mereka dengan-Nya juga mendasari kemampuan mereka untuk berbuah. Menghasilkan buah untuk Allah bukanlah kemampuan manusiawi, itu adalah pekerjaan Kristus melalui kita.
3.      Doa dalam nama Yesus
Rahasia ketika misi ialah berdoa dalam nama Yesus. Jangkauan janji ini mengesankan apa saja yang kamu kehendaki (ay 7), apa saja yang kamu minta (ay 16). Pada pandangan pertama, ini seolah-olah pelepasan tanggung jawab secara mengherankan dari pihak Tuhan. namun ada juga syarat: jikalau kamu tinggal didalam Aku dan Firman-Ku tinggal didalam kamu (ay 7). Jika kita tiinggal di dalam Dia dan keinginan kita selasar dengan keininan-Nya maka doa kita akan dijawab. Doa itu sangat penting untuk keberhasilan misi umat Allah.

Tujuan, puncak atau muara dari semuanya itu adalah kemuliaan Allah bukan kepentingan diri sendiri kita. Jika kita berbuah banyak, atau maksudnya jika kita sebagai pribadi atau gereja menghasilkan karya kasih dan kebajikan atau menampakkan buah Roh (kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri) maka Allah akan dimuliakan.Itu jugalah yang dikatakan Yesus dalam Matius 5:16 “demikianlah hendaknya terangmu nyata…. supaya orang melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu di sorga”.



DAFTAR PUSTAKA

________________, Alkitab, Jakarta: LAI, 2004.
Abineno, J. L. Ch., Yesus Sang Mesias dan Anak Allah II, Jakarta: BPK-GM, 1986.
Barclay, William, Injil Yohanes Pasal 8-21, Jakarta: BPK-GM, 2003.
Baxter, J. Sidlow, Menggali Isi Alkitab 3, Jakarta: YKBK/OMF, 1999.
Brown, Raymound E., The Gospel According To John (XIII-XXI), New
                   York: Doubleday Co. Inc, 1984.
 Drewes, Pdt. B.F. dkk., Kunci Bahasa Yunani Perjanjian Baru: Kitab Injil
Matius Hingga Kitab Para Rasul, Jakarta: BPK-GM, 2008.
               Guthrie, Donald, Teologi Perjanjian Baru 2, Jakarta: BPK-GM, 1992.
Henry, Matthew, Injil Yohanes 12-21, Surabaya: Momentum dan
                   Oikonomos Foundation, 2010.
Kysar, Robert, Augsburg Commentary On The New Testament, Minneasota: Minaeapolish, 1986.
Lee, Dr. D.W., Khotbah Ekspositori Yang Membangunkan Pendengar, Bandung: Lembaga Literatur Babtis, 2002.
Marxsen, Willi, Pengantar Perjanjian Baru: Pendekatan Kritis Terhadap Masalah-Masalahnya, Jakarta: BPK-GM, 1999.
Milne, Bruce, Seri Pemahaman dan Penerapan Amanat Alkitab Masa Kini: YOHANES, Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2010.
Morris, Leon, Gospel According To John: The New International Commentary On The New Testament,Grand Rapids Michigan: Wm. B. Eerdmans Publishing Co, 1995.
Spurgeon, Charles Haddon, A Treasury Of Spurgeon On The Life And Work Of Our Lord Vol 3, Grand Rapids: Baker Book House, 1979.
Tenny, Merril C., Injil Iman “Suatu Telaah Naskah Injil Yohanes Secara Analitis, Jakarta: Gandum Mas, 2003.
Verkuyl, J., Tafsiran Surat Yohanes, Jakarta: BPK-GM, 1954.
Wiersbe, Warren W., Diperbaharui Di Dalam Kristus, Jakarta: Yayasan Kalam Hidup, 2008.





[1] Willi Marxsen, Pengantar Perjanjian Baru: Pendekatan Kritis Terhadap Masalah-Masalahnya, (Jakarta: BPK-GM, 1999) hlm. 310

[2] Willi Marxsen, Pengantar Perjanjian Baru, Hal. 311

[3] Bruce Milne, Yohanes: Lihatlah Raja mu,( Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2011) hlm. 30-31
[4] George E. Ladd Teologia Perjanjian Baru, hal. 263-269.

[5] William Barclay, Injil Yohanes Pasal 8-21, (Jakarta: BPK-GM, 2003) hlm. 272

[6]  Robert Kysar, Augsburg Commentary On The New Testament, (Minaepolish: Minnesota, 1986) hlm. 236
[7] Charles Haddon Spurgeon, A Treasury Of Spurgeon on The Life And Work Of Our Lord-Vol 3, (Grand Rapids: Baker Book House , 1979) hlm. 557

[8] Bandingkan dengan apa yang disebut kan oleh Robert Kysar bahwa: καρπον (karpos) adalah: is the life of faith and love demanded of those allied with christ (bentuk yang hidup dari iman). Robert Kysar, hlm. 236

[9] Matthew Henry, Injil Yohanes 12-21, (Surabaya: Momentum, 2010), hlm. 1042
[10] Matthew Henry, Injil Yohanes 12-21, hal. 1044
[11] B.F. Drewes, DKK, Kunci Bahasa Yunani Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK-GM, 2008) hlm.340
[12] Karena di zaman post modern yang mengarah kepada sikap yang beorientasi kepada hasil, ayat 7c ini bisa disalah artikan.

[13] Charles Hadden Spurgeon, hlm 581
[14] Leon Morris mengatakan: “ pada saat orang percaya tinggal di dalam Kristus dan Firman Kristus tinggal di dalamnya maka ia hidup sedekat mungkin pada Kristus. Maka doa-doanya merupakan doa-doa yang sesuai dengan kehendak Allah dan doa-doa itu akan di jawab sepenuhnya. Lih. Leon Morris,The Gospel According To John ( The New International Commentary On The New Testament, Grand Rapids Michigan: Wm. B. Eerdmans Publishing Co, 1995, hlm. 672



Sumber :  Ps. Jenry Teuf